



Topi ( 5 Point )
T - Shirt ( 10 point )
Payung ( 15 point )
Travel Bag ( 25 point )
SIMANINDO
Pusat pemerintahan di Ambarita, yang berlokasi ditepi danau Toba dengan jumlah penduduk + 20.264 jiwa, dengan luas wilayah 198.20 km2. Mata pencarahian penduduknya sebagian besar pengrajin souvenir.
Ambarita terletak sekitar 13 km dari Parapat, sekitar 1 km dari desa Tuk-Tuk adalah tempat yang ramah dengan bunga-bunga dan rumah-rumah tradisi tua Batak. Di desa ini dapat kita temui berbagai Obyek Wisata yang sangat menarik.
Desa Tomok adalah pintu utama untuk masuk ke Samosir. Terletak sekitar 9 km dari Parapat. Disini dapat kita jumpai pusat penjualan souvenir, yang tidak jauh dari pelabuhan dan Obyek Wisata Makan Sidabutar.
Di Tomok ada 3 jenis pelabuhan, yaitu Pelabuhan Pariwisata, Umum dan Ferry. Pelabuhan Pariwisata dengan rute ke Parapat dan sebaliknya, dan bisa disewa. Pelabuhan umum, mengangkut penumpang dengan tarif terjangkau dan murah.
Tersedia puluhan kaplal penumpang umum dengan kapasitas 40 orang. Pelabuhan Ferry, tersedia dua buah kapal feri yang mengangkut kendaraan-kendaraan besar.
MAKAM RAJA SIDABUTAR
Berisi sejumlah 3 kuburan Raja Sidabutar dan 3 kuburan keturunannya, sejak masih menganut Aliran Kepercayaan atau Parmalim hingga menganut agama Kristen yang dibawa oleh Nomensen pada tahun 1881 ke Tanah Batak. Perbedaan aliran yang dianut oleh raja - raja Sidabutar, ditandai dengan kain yang diletakkan diatas makam. Makam terbuat dari batu alam utuh tanpa sambungan.
MUSEUM HUTABOLON
Tempat menyimpan benda-benda kuno yang dipakai untuk keperluan sehari-hari oleh masyarakat Batak zaman dulu yang sudah berusia ratusan tahun.
BATU KURSI PARSIDANGAN SIALLAGAN
Berlokasi di Desa Siallagan. Perkampungan ini di kelilingi dengan batu-batu alam yang di susun setinggi kurang lebih 1.5 meter.
Perkampungan Raja Siallagan terkenal dengan peninggalan sejarah, yakni kursi dan meja persidangan masyarakat jaman dulu yang terbuat dari batu alam yang telah berusia lebih dari 200 tahun.
Kursi dan meja diletakkan melingkar dibawah pohon beringin (Hariara) yang ditanam ditengah halaman kampung, sebagai simbol adanya sebuah kampung pada jaman dulu. Di tempat inilah sebagai tempat proses eksekusi mati (penggal) para penjahat, oleh para hakim dan Raja.
Pesta seluruh warga kampung, meminta rejeki untuk setiap usaha apapun yang ada di daerah ini. Dilaksanakan pada hari Jum'at minggu pertama setiap bulan Juli, di Makam Raja Sidabutar, Tomok. Upacara ini terdiri dari tiga posesi, yaitu memberi sesajen kepada leluhur, Pagurason atau Penolak Bala, dan Tor-Tor Tunggal Panaluan.
Merupakan pulau kecil yang ada ditengah Danau Toba, terletak sekitar 30 km dari Parapat. Terdapat restaurant dan camping ground, dipantai Desa Simanindo. Dapat dicapai dengan menggunakan kapal kecil dan sampan.
AIR TERJUN SIMANGANDE
Air terjun sepanjang 500 meter ini, berasal dari mata air di Barisan Bukit Dolok Simangande, Desa Garoga. Airnya akan sangat deras jika memasuki musim hujan, tetapi akan berkurang pada musim kemarau.
Kawasan berbentuk paninsula yang strategis menjadi pusat kegiatan wisata.
Dipenuhi hotel dan restotran, seperti : Hotel Carolina, Tolledo lnn, Silintong, Ambaroda, Anju Cottage, Samosir Cottage, Marroan Accomodation, dll.
Terletak di desa Tanjungan. Danau Aek Natonang yang berada di Pulau Samosir ini bisa dikatakan sebagai “Danau di Atas Danau”, selain Danau Sidihoni di Ronggur Nihuta. Danau seluas 105 hektar ini direncanakan sebagai areal hutan Wisata.
PERTUNJUKAN SIGALE-GALE
Merupakan kesenian rakyat berbentuk patung dari kayu yang dibuat dapat menari mengikuti irama gondang.
Menurut sejarah, beberapa abad lalu, anak satu-satunya dari Raja Rahat yang memerintah Uluan jatuh sakit. Segala cara telah dicoba tetapi anaknya tidak tertolong. Ini mengakibakan Raja sangat sedih dan berduka. Agar tidak semakin bersedih, Raja memerintahkan pemahat dan pengukir yang dipanggil dari segala penjuru untuk membuat patung dari kayu sebagi perwujudan anaknya yang disebut Sigale-Gale.
Untuk semakin menyempurnakan patung tersebut agar terlihat hidup dan bisa menari, dibuat jalinan tali yang dapat menggerakkan anggota tubuhnya. Dan siGale-gale pun dapat menari mengikuti irama gondang untuk menghibur ayahnya. Saat ini, atraksi tarian Sigale-gale dijadikan hiburan tetap, di beberapa lokasi wisata di Samosir
Once upon a time, there was a fisherman lived in a North Sumatra. Don’t ask me the year, all I know it was a very long time before you were born. When he was fishing in a river, a big fish was nailed. This fish had gold color all over its body. It was beautiful. The fisherman was very excited. He imagined a delicious dinner in his head. He put the fish in his basket and went home happily.
When he got home, he put the fish in a sink. He grabbed a knife to kill the fish. But when he almost killed it, he saw the fish eyes and felt pity. He took the knife away and put the fish in washbasin and added water in it. “Don’t worry, I wouldn’t kill you” the fisherman said.
The fisherman went fishing again. But this time he couldn’t get any fish. He went home with nothing in his hand. His stomach started to sing. He walked home slouching. He was surprised when he saw smoke came out from his kitchen.
“Who cooked in my kitchen?” he confused.
He took a peep and surprised when he saw a beautiful girl cooked in his house. “Why there’s a girl in my kitchen?” he confused.
The fisherman entered the room. “Who are you?” he asked the girl.
“I’m the fish.” The girl said.
The fisherman looked the washbasin and saw nothing in it. “The fish?” he asked incredulous.
“Yes. You didn’t kill me and I’m very thankful. I will return your kindness.” The girl said.
“That’s ok. I didn’t ask any return” the fisherman said.
“But I have to.”The girl insisted.
“Well, I lived alone. I don’t have family. If you want to be my wife, I will be very happy.” The fisherman asked the girl.
The girl smiled and said “I’d love to but you have to promise me that if we have kid you can’t tell him about me.”
And so, the fisherman and the fish girl were married. And then they had a child called Samo. Samo was very naughty. He couldn’t be advisable. He always played and never helped his parents.
One day Samo was asked to deliver lunch to his father. On his way, he met his friends and forgot to deliver his father’s lunch. Samo played with his friends. When he was tired and hungry, he was resting under a tree and ate his father lunch. Meanwhile his father waited him in starve and tired. His father went home and saw Samo played. “Where is my lunch?” he asked.
“Mmm…mm.. I ate it” Samo said afraid.
“Why you ate it?” his father asked.
“Mmm..mm.. I was hungry after playing with my friend” Samo said.
“You were told to deliver my lunch but you didn’t listen.” his father was very furious. “I can’t handle you anymore. You are very naughty. Go away from me. Don’t come home anymore.” His father yelled and evicted Samo from his house.
And this what happened if you can’t control your mouth when you angry. His father said the words that he wouldn’t suppose to say. “You… fish’s son.”
Suddenly, the sky was getting dark. The storm was breaking the ears. The rain felt from the sky like giant hose sprayed water all over the place. And then the water came out from the land and getting harder.
Sumo’s mother was very sad. “I told you don’t tell him about me” she said to her husband. “Now I’m going back to be fish again. Good by” the mother was transformed magically to be gold fish again and disappear through the water. The water was getting higher and drown the village and formed a lake.
Meanwhile, sumo run to the hill and stayed there. The hill then was surrounded by the lake.
Now the lake was known as Toba Lake. Toba came from Tuba word means no mercy. And the hill in the middle called Samosir Island. Samosir means ‘Samo di usir’ or in English : Samo have been evicted.
This is just a legend, there were so many versions of the name’s story. You can’t tell which one is really true. But I heard this version since I was a little girl.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erruption supervolcano purba, yaitu Gunung Toba.Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti-bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.